Ilustrasi gambar |
BERMIMPILAH
KARENA TUHAN MEMELUK MIMPIMU
Memiliki
penghasilan yang kecil, ituah kenyataan yang harus diterima oleh ayahku yang
berprofesi sebagai nelayan di salah satu pulau kecil di Kabupaten Kepulauan
Anambas. Memiliki lima orang anak yang masih kecil dan tidak bisa membantu
banyak.
Aku
sebagai anak tertua dari lima saudara ini, yang masih menginjak bangku sekolah,
yaitu kelas 1A SMKN 1 Anambas selalu merasa ingin mambantu pekerjaan ayahku,
untuk meringkankan beban ayahku. Tetapi tidak banyak yang bisa aku lakukan. Aku
hanya bisa memenuhi kebutuhan pribadiku dari hasil berjualan kue di sekolah.
Kadang-kadang mata ini ingin menangis ketika melihat ayahku yang sedang
tertidur lelap melepas lelah setelah semalam suntuk mencari ikan di laut yang
sunyi dan gelap.
Pernah
suatu hari aku melontarkan pertanyaan yang konyol dan mungkin membuat hati
ayahku terluka. Waktu itu kami sedang membersihkan perahu ayahku. Tanpa sengaja
aku bertanya, “Ayah, selesai sekolah di SMK, saya melanjutkan kuliah di Universitas
mana?” dengan seketika wajah ayahku yang cerah tiba-tiba menjadi murung. Aku
baru sadar, aku telah melukai hati ayahku.
Aku berslah kepada
ayahku. Aku adalah anak yang tidak bisa mengerti dengan keadaan ayahku. Tetapi
ayahku menjawab pertanyaanku dengan kata-kata, “Nak, jangan engkau beranya
untuk kuliah, mimpipun jangan.” Hatiku menangis untuk seketika. Tetapi aku
sadar, setiap kata-kata ayah, memiliki sejuta rahasia yang tidak bisa
dipecahkan. Didalam hidup ini, aku hanya bisa berdoa, berharap dan bermimpi,
untuk kuliah. Aku akan terus bermimpi dan berusaha untuk kuliah. Karena aku
ingat kata-kata orang pintar, “Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpimu.”
oleh: Nurhidayah
SMKN 1 Air Asuk Kec. Siantan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar